Sabtu, 22 Oktober 2011

Citra Islam di Mata Dunia Bagi Citra Islam di Indonesia

Citra Islam di mata dunia akan mempengaruhi citra Indonesia dalam pergaulan internasional. Pasalnya, penduduk Indonesia saat ini merupakan masyarakat Muslim terbesar di dunia. Karena itulah, penting untuk memperbaiki citra Islam di mata dunia, apalagi saat ini citra itu sangat merosot. Padahal, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan, atau hal lain yang merusak.
Islam yang ramah, saat ini dipandang sebagai kasar dan penuh kekerasan. Implikasi pandangan seperti ini, mempengaruhi citra Islam sekaligus posisi Indonesia yang memiliki masyarakat Muslim terbesar. Karena itulah perlu di dorong agar agama bisa dipahami sebagai way of life, dan bukan pendorong munculnya konflik yang merusak umat, ujar Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi dalam dialog dengan dengan Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Rahardjo Jamtono dan mahasiswa Indonesia di Jerman, Minggu (27/4) malam.
 
Rahardjo mengharapkan, ada pikiran yang senantiasa berkembang bersama masyarakat untuk membangkitkan demokrasi, untuk memberi penjelasan guna menginterpretasikan Islam dengan baik untuk memulihkan citra Indonesia di dunia internasional.
 
Citra Indonesia saat ini belum sepenuhnya sempurna, apalagi sebagai bangsa yang besar. Upaya pemerintah Indonesia diharapkan bisa lebih baik, lebih dari sekedar mendapatkan apresiasi, ujarnya.
 
Menurut Rahardjo, penduduk dan kekayaan alam yang besar sebenarnya merupakan modal utama, apalagi jika ditambah dengan kredibilitas negara yang kuat. Tantangan ke depan adalah untuk menegakkan citra Indonesia, untuk menegakkan demokrasi, penegakkan hak asasi manusia. Apalagi, pada saat yang sama Indonesia sedang merubah sistem pemerintahannya dari sentralisasi mengarah ke desentralisasi, membangun pemerintahan yang bersih, memperkuat ekonomi dan budaya.
 
Saya melihat memang saat ini belum ada kepercayaan penuh, demi perkembangan ekonomi nasional Indonesia. Tidak heran institusi perekonomian yang dipakai untuk pengembangan ekonomi pun bukan institusi Indonesia, ujarnya.
 
Pemerintah Jerman sebenarnya memiliki harapan yang besar pada Indonesia. Apalagi dalam konstelasi hubungan internasional yang saat ini sedang menghadapi goncangan. Posisi strategis Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, harus mampu membangun demokratisasinya. Jika berhasil, Indonesia akan menjadi negara demokrasi yang memiliki penduduk muslim terbesar, akan mampu membangun citra masyarakat Islam.
 
Kredibilitas masyarakat Islam akan meningkat di mata internasional, dengan wajah demokrasi, ujarnya.
Saat ini pemerintah Jerman memiliki kekhawatiran bahwa konflik antar agama, antar peradaban, jika tidak dicegah maka kedahsyatannya melebihi perang dunia II. Karena itulah, pemerintah Jerman mendukung sepenuhnya terjadinya dialog antar agama. Adanya keserasian antar agama, merupakan faktor penting untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar